TANAMAN JAGUNG DAN
KACANG HIJAU
Kompetisi yang terjadi
antara tanaman jagung dan kacang hijau. Kompetisi tersebut dapat berbentuk
perebutan sumber daya yang terbatas (resource competition) atau saling menyakiti antar indifidu yang sejenis dengan kekuatan fisik (interference
competition). Kompetisi yang terjadi antara individu sejenis disebut
sebagai kompetisi intraspesifik sedangakan interaksi antara individu yang tidak
sejenis disebut interaksi interspesifik.
Kecepatan perkecambahan
biji tumbuhan dan pertumbuhan anakan (seedling) merupakan suatu faktor yang
menentukan kemampuan spesies tumbuhan tertentu untuk menghadapi dan
menaggulangi persaingan yang terjadi. Apabila suatu tanaman berkecambah
terlebih dahulu di banding suatu tanaman yang lain maka tanaman yang tumbuh
lebih dahulu dapat menyebar lebih luas sehingga mampu memperoleh cahaya
matahari, air, dan unsur hara tanah lebih banyak di bandingkan dengan yang
lain.
Persaingan tumbuhan
dalam suatu spesies mampu di liat pada jarak antar tumbuhan. di mana sebenarnya
persaingan yang paling keras terjadi antara tumbuhan yang sama spesiesnya,
sehingga tegakan besar dari sepesies tunggal sangat jarang di temukan di alam.
Persaingan antar tumbuhan yang sejenis ini mempengaruhi pertumbuhannya karena
pada umumnya bersifat merugikan.
Kompetisi antara tanaman
tersebut terjadi karena faktor tumbuh yang terbatas. Faktor yang dikompetisikan
antara lain hara, cahaya, CO2, cahaya dan ruang tumbuh. Besarnya daya kompetisi
tumbuhan kompetitor tergantung pada beberapa faktor antara lain jumlah
individu dan berat tanaman kompetitor, siklus hidup tanaman kompetitor, periode
tanaman, dan jenis tanaman. Oleh karena itu dalam praktikum ini kita akan
mengetahui faktor penentu apa saja yang berpengaruh terhadap tanaman jagung dan
kacang hijau yang di amati serta interaksi yang terjadi diantara keduanya.
Faktor-faktor Biotik dalam Interaksi Populasi
Faktor yang berpengaruh
dalam interaksi populasi adalah faktor biotik lingkungan yang pada dasarnya
bersifat acak tidak langsung terkait dengan perubahan komunitas, terutama
faktor iklim dan curah hujan. Banyak data mengarahkan perubahan acak iklim
itulah yang pertama-tama menentukan kerapatan populasi. Perubahan yang cocok
dapat meningkatkan kerapatan populasi, sebaliknya poipulasi dapat mati kalau
tidak cocok.
Pada dasarnya pengaruh
yang baru diuraikan berlaku bagi kebanyakan organisme tetapi pengaruh yang
sebenarnya malah dapat memicu perubahan mendasar sampai kepada variasai.
Jika pembahasan berbagai
factor abiotik lingkungan terkait dengan berbagai parameter toleransi, sebaran
dan optimasi, factor biotic didak langsung terkait dengan factor itu. Tetapi di
sisi lain factor biotic lebih realistic, bervariasi dan mampu menciptakan
stabilitas populasi.
Persaingan dalam komunitas
Dalam artian yang luas
persaingan ditunjukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan
sesuatu yang sama. Persaingan ini dapat terjadi antara indifidu yang sejenis
ataupun antara indifidu yang berbeda jenis. Persaingan yang terjadi antara
individu yang sejenis disebut dengan persaingan intraspesifik sedangkan
persaingan yang terjadi antara individu yang berbeda jenisnya disebut sebagai persaingan
interspesifik.
Persaingan yang terjadi
antara organisme-organisme tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan hidupnya,
dalam hal ini bersifat merugikan (Odum, 1971). Setiap organisme yang
berinteraksi akan di rugikan jika sumber daya alam menjadi terbatas jumlahnya.
Yang jadi penyebab terjadinya persaingan antara lain makanan atau zat hara,
sinar matahari, dan lain – lain (Setiyadi, 1989). Faktor-fator intraspesifik
merupakan mekanisme interaksi dari dalam individu organisme yang turut
mengendalikan kelimpahan populasi. Pada hakikatnya mekanisme intraspesifik yang
di maksud merupakan perubahan biologi yang berlangsung dari waktu ke waktu
(Wirakusumah, 2003).
Harter (1961),
mengatakan bahwa persaingan intraspesifik di gunakan untuk menggambarkan adanya
persaingan antar individu-individu tanaman yang sejenis. Persaingan
intraspesifik terdiri atas :
1 Persaingan aktivitas
2 Persaingan sumber daya alam
Dua jenis populasi
tumbuhan dapat bertahan bersama bila individu-individunya secara bebas di kendalikan
oleh hal – hal sebagai berikut:
- Perbedaan unsur hara
- Perbedaan sebab – sebab kematian
- Kepekaan terhadap berbagai senyawa racun
- Kepekaan terhadap faktor – faktor yang
mengendalikan sama dan pada waktu yang berbeda.
Beberapa factor-faktor yang berpengaruh
terhadap persaingan intraspesifik dan interspesifik pada tumbuhan, yaitu :
- Jenis tanaman
- Kepadatan tumbuhan
Jarak yang sempit antar
tanaman pada suatu lahan dapat menyebabkan persaingan terhadap zat-zat makanan
hal ini karena zat hara yang tersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.
- Penyebaran tanaman
Untuk menyebarkan
tanaman dapat dilakukan dengan penyebaran biji atau melalui rimpang (akar
tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai kemampuan bersaing
yang lebih tinggi daripada tanaman yang menyebar dengan rimpang. Namun
persaingan yang terjadi karena factor penyebaran tanaman sangat dipengaruhi factor-faktor
lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen, dan air.